Upacara Pernikahan Adat Jawa Tengah




Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk suatu hubungan Perkawinan juga merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan mempunyai tata cara yang  berbeda-beda.

NamaKelompok            : Syahman Habib  11115032
                                         Firman Widyatmoko 12115724
                                         Zikri Adam Syafitra 17115405

Kelas  : 1KA26
Dosen : Paujiatul Arifah, Sikom


Etimologis Pernikahan adalah bentukan kata benda dari kata dasar nikah; kata itu berasal dari bahasa Arab yaitu kata nikkah yang berarti perjanjian perkawinan; berikutnya kata itu berasal dari kata lain dalam bahasa Arab yaitu kata nikah yang berarti persetubuhan.
Tujuan perkawinan adalah :
1.      Untuk mendapatkan keturunan
2.      Untuk meningkat derajat dan status social baik pria maupun wanita
3.      Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
4.      Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.
Di Jawa Tengah seperti juga di tempat lain, pada prinsipnya perkawinan terjadi karena keputusan dua insan yang saling jatuh cinta. Itu merupakan hal yang prinsip. Meski ada juga perkawinan yang terjadi karena dijodohkan orang tua yang terjadi di masa lalu. Sementara orang  - orang tua zaman dulu memberi pepatah : “ witing tresno jalaran soko kulino” artinya : cinta tumbuh karena terbiasa.
Di Jawa Tengah di mana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu, sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang berkasihan akan memberitahu keluarga masing – masing bahwa mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal untuk dijadikan suami / istrinya.

Proses Sebelum Melaksanakan Upacara Perkawinan Jawa


A.    Mencari dan Menentukan Jodoh
Bagi orang tua perjaka dan orang tua gadis bila mencari dan menentukan jodoh memberi pedoman dinamakan “Trianji” , yaitu “ Bibit, Bebet, dan Bobot” Meskipun pedoman tersebut merupakan warisan kuno, namun masih cukup relevan dalam era modern, hanya penerapannya perlu disesuaikan dengan perkembangan. Makna Bibit, Bebet dan Bobot
1.      Bibit , yaitu menyangkut faktor keturunan, apakah sang perjaka atau gadis dari keturunan yang baik atau tidak, biasanya keluarga yang baik akan menurunkan keluarga dan anak yang baik juga dan sebaliknya.
2.      Bebet, yaitu menyangkut perilaku atau budi pekerti dari calon menantu.
3.      Bobot, yaitu  menyangkut kepribadian sang calon menantu termasuk pendidikan, sudah mempunyai pekerjaan yang tetap, memiliki masa depan yang baik atau tidak, penampilannya, watak serta kepribadian yang positif. Bobot ini sangat menentukan kebahagiaan di masa mendatang bila kelak berkeluarga.


B.     Peran Orang Tua dalam Menentukan Jodoh
Pada zaman Era Baru 2000-an, perkembangan zaman membawa pengaruh adanya pergeseran nilai – nilai tata kehiupan. Bila zaman dulu pepatahnya : “Gudel Nyusu Kebo” sekarang sudah berbalik pepatahnya menjadi “Kebo Nyusu Gudel” yang maknanya: orang tua hanya mengikuti kemauan anak saja. Sang perjaka dan sang gadis bebas dalam menentukan jodohnya sedangkan orang tua hanya merestui. Namun prinsip-prinsip dalam menentukan jodoh masih berperan penting.


C.     Tatacara Melamar Seorang Gadis
-          Melamar langsung
Pihak orangtua perjaka dan keluarganya berkunjung ke rumah orangtua sang gadis. Dalam tata cara semacam ini pihak keluarga gadis perlu ada seorang sebagai pembawa acara dan dari pihak keluarga perjaka perlu juga seorang sebagai pengantar pembicaraan.

-          Pelamaran tidak langsung melainkan melalui surat
Apabila keluarga Jawa hendak bebesanan dengan non- Jawa yang jaraknya cukup jauh, sebaiknya melamar seorang gadis melalui surat pelamaran.


D.    Tanda Pengikat dan Menentukan Hari Baik
·         Tanda Pengikat ( Tali Kasih )
Tanda pengikat atau peningset dilaksanakan oleh calon mampelai pria setelah lamarannya diterima oleh orangtua gadis. Tanda pengikat adalah pemberian sejumlah barang dari sang perjaka kepada gadis pilihannya guna memantapkan ikatan cinta antara calon mempelai pria dan calon mempelai pria dan calon mempelai wanita.
Dalam pengertian adat masyarakat Jawa masa pertunangan adalah bila lamaran sang perjaka sudah diterima dan telah disetujui oleh kedua belah pihak orangtua dengan ditandai ikatan kasih atau bisa dikatakan masa pertunangan adalah masa penantian atau menunggu datangnya hari peresmian perkawinan mereka berdua.
Apabila masa pertunangan mulus, lancar dan tidak timbul masalah serius, makan masa penantian terlampaui, dan selanjutnya pernikahan mereka dilangsungkan. Namun demikian bila dalam masa pertunangan timbul hal-hal yang sekiranya kurang pas, maka pertunangan dapat dibatalkan. Pembatalan boleh datang dari pihak perjaka maupun pihak gadis.
·         Menentukan Hari Baik Untuk Perkawinan
Dalam pelaksanaan hajatan perkawinan yang perlu diperhitungkan hari dan tanggalnya adalah pada saat akad nikah. Hal ini menyangkut adat Jawa yaitu adanya perhitungan hari kelahiran atau weton kedua belah pihak calon pengantin. Mengapa harus mencari hari baik untuk melaksanakanpernikahan ? karena apabila melaksanakan hajat mantu kalau dimulai dengan hari baik, maka setidaknya menghasilkan sesuatu yan menyenangkan. Meskipun terdapat gangguan namun dapat segera diatasi sehingga semua merasa senang.
Zaman sekarang tidak banyak orang tua yang memahami perhitungan-perhitungan untuk mencari dan menentukannya. Sebenarnya, perhitungan-perhitungan tersebut mempunyai nilai filosofis tetapi tidak dapat diuraikan secara rasional atau ilmiah.


E.     Persiapan Pelaksanaan Upacara Perkawinan Adat Jawa
·         Pemasangan tarub
Tarub adalah bangunan tambahan sementara yang dibuat di sekeliling rumah yang khusus untuk menyelenggarakan hajatan. Secara rasional tarub bisa dimaksud dengan membuat tambahan tempat untuk menampung para tamu. Tetapi pembuatan tarub menurut adat harus disertai dengan bermacam-macam sesaji untuk mohon “ keselamatan lahir batin “.

Sarana Tarub dan Maknanya


1.      Janur Kuning
Maknanya setiap orang yang melakukan sesuatu dengan maksud baik, tulus dan ikhlas yang dilandasi dengan hati suci selalu memasang janur kuning agar selamat dan berhasil baik.


2.      Sepasang Pohon Pisang Raja
Maknanya :
-        Pohon pisang mempunyai sifat dapat hidup di mana saja, maka pasangan pengantin baru kelak dapat mencari kehidupan di mana saja.
-        Pohon pisang tahan terhadap segala cuaca, maka diharapkan agar pasangan pengantin baru kelak dapat menyesuaikan kehidupannya dengan adat istiadat dan lingkungan di mana mereka bertempat tinggal.
-        Pohon pisang mempunyai sifat, sebelum berbunga dan berbuah tidak akan mati, dan rela mati setelah berbuah. Untuk itu diharapkan agar pasangan pengantin baru selalu berusaha tanpa putus asa sebelum apa yang dicita-citakan tercapai.
-        Dipilih pisang raja, dimaksudkan agar pasangan pengantin baru kelak dapat mengayomi putra-putrinya seperti halnya seorang raja mengaomi rakyatnya.


3.      Dua Batang Tebu Wulung
Maknanya seseorang yang ingin menikah sudah mempunyai kebulatan tekad dan tidak ragu-ragu lagi.


4.      Daun Beringin
Sifat daun beringin yang besar dan rindang itu, dapat untk tempat berteduh dikala hujan dan berlindung saat panas terik. Jadi daun beringin mempunyai makna agar pasangan pengantin kelak mendapatkan tempat untuk berteduh dalam hal ini rumah untuk melindungi dan mengayomi keluarga.

 5.      Padi
Mempunyai makna agar pasangan pengantin kelak selalu kecukupan makan, mudah mendapatkan rezeki yang halal demi kesejahteraan dan kemakmuran keluarga.

6.      Cengkir
Cengkir yaitu buah kelapa yang masih muda sekali dan belum dapat dimakan sama sekali. Cengkir singkatan dari kata “kecenging pikir” artinya pikiran sudah kencang atau bulat. Jadi pasangan pengantin pikirannya sudah bulat untuk membina keluarga sejahtera.

F.      Upacara Siraman
            Siraman berasal dari kata siram, yaitu mandi. Upacara siraman untuk pasangan calon pengantin adalah untuk membersihkan jasmani cukup dengan sabun mandi sedangkan membersihkan rohani adalah dengan doa.memohon kepada Tuhan agar pasangan calon pengantin diampuni dosa-dosanya.
G.    Malam Midadareni
             Mempunyai arti yaitu malam untuk memohon berkat Tuhan agar pelaksanaan akad nikah calon pengantin berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan apapun. Pada malam ini tamu yang hadir tidak tidur untuk berdoa kepada Tuhan agar memberikan keselamatan untuk keluarga dan tamu yang diundang.
H.    Upacara Nyantri
            Artinya adalah seorang yang mengabdikan dirinya kepada seorang resi/begawan untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian. Zaman sudah berubah sehingga makna nyantri hanya diambil intisarinya saja yaitu pada waktu malam midadareni dan nyantri pengantin putra tidak boleh bertemu dengan pengantin putri.
Pada malam midadareni diadakan “ upacara Suapan Terakhir “ maknanya pada saat itulah sang Ibu yang didampingi sang Ayah sudah berakhir memberi makan (suap) yang selanjutnya pengantin wanita dan suaminya dapat mencari makan sendiri dengan bekerja, yang jelas tidak tergantung orangtua sendiri.

Upacara Akad Nikah dan Panggih Pengantin

            Akad nikah adalah pengesahan perkawinan antara pria dan wanita menurut agama yang dianutnya. Kalau di zaman dulu mas kawinnya berupa uang, lalu ada srah-srahan berbentuk barang misalnya gelang, kalung, cincin, kain, baju, sepatu, dan lain-lain. Sesuai dengan perkembangan zaman, maka masyarakat mengubah maskawin menjadi bentuk perlengkapan rohani.
            Upacara panggih adalah upacara temu antara pengantin putra dengan pengantin putri. Upacara panggih adalah upacar puncak dalam upacara perkawinan adat Jawa. Pada dasarnya upacara panggih ini merupakan kesaksian masyarakat dan keluarga bahwa pengantin putra dan pengantin putri secara resmi sudah sah menjadi suami istri. Harapan-harapannya agar pasangan pengantin akan hidup bahagia kemudian hari. Upacara panggih beraneka ragam bentuknya sesuai dengan daerah masing – masing.
            Upacara panggih secara lengkap terdiri dari 16 tahapan. Tetapi dalam pelaksanaan 16 tahapan tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Tahapannya :

1.      Upacara Balangan Sirih ( Sadak )
Sirih atau sadak sebagai lambang kasih sayang antara suami istri. Dalam upacara ini artinya saling melempar kasih sayang dan cinta murni.
2.      Upacara Wiji Dadi
Upacara ini merupakan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan keluarga agar pasangan pengantin kelak berhasil memenuhi tugas secara biologis untuk melangsungkan keturunan.
3.      Sindur Binayang
Yaitu kedua pengantin berjajar dengan posisi pengantin pria di kanan dan pengantin wanita di kiri. Ayah pengantin wanita berjalan di depan sebagai panutan pasangan pengantin dengan pedoman “Sang Ayah ing ngarsa sung tuladha”. Sedangkan pasangan pengantin di tengah sebagai “Ing madya mangun karsa”, dan sang Ibu dibelakang untuk “Tut wuri handayani”.

4.      Upacara Nimbang
Yaitu bahwa sang menantu sudah menjadi anaknya sendiri sama dengan pengantin wanita yang memang anaknya sendiri.
5.      Upacara Nandur
Maknanya adalah menanamkan pengantin dengan disertai doa untuk memohon kepada Tuhan agar pengantin yang ditanam dapat tumbuh subur dalam membina rumah tangga baru yang dilandasi pupuk kasih sayang.
 6.      Upacara Kacar – Kacur
Upacara ini melambangkan pemberian nafkah atau hasil kerja atau gaji dari suami kepada sang istri.
7.      Upacara Kembul Dhahar
Yaitu pengantin putra dan pengantin putri saling suap-suapan.
8.      Upacara Rujak Degan
Mempunyai maksud bahwa ayah dan ibu pengantin utri sudah merasa puas karena sudah terlaksana memangku hajad menikahkan putrinya.
9.      Upacara Mertui
Selama proses upacara adat dari nomor 1 sampai 8, pengantin putra belum diperkanankan hadir. Pada upacara mertui inilah orang tua pengantin putri menjemput besan yaitu orang tua pengantin putra.
10.  Upacara Sungkeman
Makna upacara sungkeman adalah bahwa pasangan pengantin baru dalam batin menyampaikan rasa hormat yang setinggi- tingginya, kepada mereka yang telah membimbing, mendidik dan mengasuh sejak lahir sampai dewasa.
11.  Upacara Tukar Kalpika
Upacara tukar kalpika sama saja dengan upacara tukar cincin. Sebenarnya, upacara tukar cincin adalah pengaruh budaya negara Barat-Eropa. Asli adat Jawa tidak ada, namun karena mengandung arti yang mendalam maka perlu diambil untuk melengkapi dan memperkaya upacara pangih.
12.  Upacara Sambutan
Pidato sambutan sebenarnya kesempatan yang paling baik bagi pemangku hajat untuk menyampaikan rasa gembira dan bersyukur kepada Tuhan bahwa permohonannya telah terkabul yaitu mengawinkan putrinya.
13.  Upacara Pemberian Doa Restu
Inti upacara pemberian doa restu adalah agar segenap tamu yang hadir memberikan doa dan restu agar pengantin baru mendapatkan kebahagiaan dalam membangun rumah tangga yang baru.

14.  Upacara Kirab Pengantin
Tujuan upacara kirab pengantin adalah untuk memberi kesempatan kepada segenap tamu undangan termasuk anggota panitia dan pembantu- pembantu yang ikut bekerja untuk keperluan hajatan agar dapat melihat dari dekat wajah sang mempelai baru.
15.  Jamuan Santap Bersama
Jamuan santap bersama dalam bahasa Jawa disebut “ Kembul Bojana Andrawina ”. Pada acara ini para tamu memberi doa restu kepada pasangan pengantin dan ucapan selamat kepada orang tua kedua mempelai dan langsung mengambil hidangan / santapan.
16.  Upacara Bubaran
Tanda – tanda upacara bubaran ditandai dengan dibunyikannya Gendhing – gendhing ayak – ayak Pamungkas. Pada saat itu pasangan pengantin didampingi orangtua kedua pengantin dan beberapa keluarga berdiri di depan teras ( jika acara di adakan di rumah ) untuk menerima pemberian doa – restu dari para tamu dan setelah itu tamu langsung pulang.

Daftar Pustaka

Bratawijaya, Thomas Wiyasa,Upacara Perkawinan Adat Jawa, Pustaka Sinar Harapan, Cetakan Pertama, Jakarta, 2006.
R. Danang Sutawijaya,R. M. A Sudi Yatmana, Upacara penganten, Penerbit Aneka Ilmu, Semarang, 1986.
Marbangun Harjowiyogo, Adat Istiadat Jawa, Patna, Bandung, 1976.
http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/adams.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20160911-RB02M45n-Niliai-nilai%20bydaya.pdf

3 komentar:

Menikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography.
Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)
Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami.

12 Juli 2019 pukul 23.55 comment-delete

Sudah punya rencana nikah tapi masih bingung cari wedding organizer yang tepat? Kami dari HIS BALAI SARTIKA kami sudah menyediakan all in package jadi anda tidak perlu repot cari vendor lain karena semua sudah kami yang handle.
All in package include:
- Gedung (FULL AC & FULL KARPET)
- Catering
- Dekorasi
- Rias & Busana
- Bridal
- Entertainment
- Photography
- Wedding Organizer
- Bonus (MC, WEDDING CAR, HONEYMOON KE JEPANG, LOGAM MULIA)

For more info and detail:
Marketing & wedding consultant
Zulfa 089611648377 (WA)

19 Juli 2019 pukul 05.35 comment-delete

Hi brides & grooms to be, lagi cari gedung utk acara pernikahan di Kota Bandung? Gedung HIS Balai Sartika Convention Hall bisa jadi pilihan kamu loh karena sekarang udh full carpet & lampu chandelier. Selain itu HIS Balai Sartika Convention Hall juga menyediakan paket pernikahan yang fleksibel dan pilihan vendornya ada banyak banget, bisa pilih sesuai keinginan kamu. Ohya, sekarang lagi ada promo menarik juga loh yaitu CASHBACK dan HONEYMOON PACKAGE! Untuk informasi lengkapnya, hubungin aja Tresna (+6281312214233), FREE KONSULTASI!!

19 Agustus 2019 pukul 19.56 comment-delete

Posting Komentar